Mobile Legends telah menjadi salah satu permainan mobile paling populer di Indonesia.
Kepopuleran-nya ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk para santri.
Meskipun game ini menawarkan hiburan dan tantangan yang menarik, kecanduan bermain game ini dapat menimbulkan berbagai efek negatif.
Terutama bagi para santri.
Kecanduan bermain Mobile Legends dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi para santri, mulai dari penurunan prestasi akademik hingga masalah kesehatan dan sosial.
Kita akan bahas apa dampak dari kecanduan main games ini.
Selain itu, akan kami babarkan juga cara mengatasinya.
Oleh karena itu, bacalah sampai habis.
Efek Kecanduan Bermain Mobile Legends bagi Para Santri
Berikut adalah beberapa dampak kecanduan bermain Mobile Legends yang perlu diperhatikan.
1. Penurunan Prestasi Akademik
Salah satu dampak paling nyata dari kecanduan bermain game adalah penurunan prestasi akademik.
Para santri yang terlalu banyak menghabiskan waktu bermain Mobile Legends sering kali mengabaikan tugas-tugas sekolah dan kegiatan belajar.
Ini sangat berbahaya karena menyebabkan:
- Kurangnya Waktu Belajar: Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar atau mengerjakan tugas sekolah berkurang karena digunakan untuk bermain game.
- Kelelahan Mental dan Fisik: Bermain game terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan, yang pada gilirannya mengurangi konsentrasi dan daya ingat saat belajar.
- Kehabisan duit: Banyak santri yang ternyata top up games mobile legends sembarangan dan malah habis uang jajan-nya.
Bagi Anda yang ingin top-up, sangat disarankan untuk topup melalui situs terpercaya.
Contohnya adalah situs official mobile legends ini.
Jika terus dipaksakan, santri akan menjadi tidak tertarik belajar.
2. Gangguan Kesehatan Fisik
Kecanduan bermain game juga berdampak pada kesehatan fisik para santri.
Beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi antara lain:
- Kurang Tidur: Banyak santri yang bermain game hingga larut malam, sehingga waktu tidur mereka berkurang dan mengakibatkan kelelahan pada keesokan harinya.
- Masalah Mata: Menatap layar ponsel terlalu lama dapat menyebabkan masalah pada mata, seperti mata kering dan iritasi.
Kekurangan tidur bisa menyebabkan masalah serius lain-nya.
Seperti contohnya, naiknya tekanan darah, demam, flu, dsb.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah hal tersebut.
3. Isolasi Sosial
Bermain game dalam waktu yang lama dapat mengurangi interaksi sosial dengan teman-teman dan keluarga.
Para santri yang kecanduan game cenderung:
- Mengabaikan Lingkungan Sekitar: Mereka lebih memilih berkomunikasi secara online dengan rekan satu tim di game daripada berinteraksi langsung dengan teman-teman atau keluarga.
- Penurunan Kemampuan Sosial: Kurangnya interaksi sosial secara langsung dapat mengurangi kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.
Tugas para santri tentunya adalah berinteraksi.
Kemampuan sosial sangat penting bagi santri, karena dengan kemampuan inilah, mereka bisa meningkatkan mutu orang disekitarnya.
Apabila ternyata seorang santri menjadi tidak tertarik dengan komunikasi sosial, maka ini adalah sebuah kerugian.
4. Perilaku Agresif
Bermain game yang kompetitif seperti Mobile Legends dapat memicu perilaku agresif pada beberapa santri.
Hal ini terutama terjadi jika mereka mengalami kekalahan atau provokasi dari pemain lain.
- Kemarahan dan Frustrasi: Kegagalan dalam permainan dapat menyebabkan kemarahan yang kemudian bisa terbawa ke kehidupan nyata.
- Konflik dengan Teman: Sering kali terjadi konflik dengan teman atau rekan satu tim karena perbedaan pendapat atau strategi dalam bermain.
Banyak orang yang bermain ML ini bisa sampai berantem.
Terbaru, ada pria aceh yang lompat ke laut gara-gara akun mobile legends-nya dibobol.
Sangat disayangkan.
5. Ketergantungan Psikologis
Kecanduan bermain game dapat menyebabkan ketergantungan psikologis, di mana para santri merasa tidak bisa berhenti bermain dan terus-menerus memikirkan game tersebut.
- Kebutuhan akan Kepuasan: Setiap kemenangan atau pencapaian dalam game memberikan kepuasan instan yang membuat mereka ingin terus bermain.
- Penghindaran Masalah: Beberapa santri mungkin menggunakan game sebagai pelarian dari masalah nyata, sehingga menunda penyelesaian masalah yang ada.
Kecanduan sudah sangat parah jika sudah ketergantungan secara psikologis.
Cara Mengatasi Kecanduan
Untuk mengatasi kecanduan bermain game, para santri dan pihak pesantren dapat mengambil langkah-langkah berikut:
- Pembatasan Waktu Bermain: Tetapkan batas waktu harian untuk bermain game dan pastikan mereka mengikuti aturan tersebut.
- Aktivitas Alternatif: Dorong para santri untuk terlibat dalam kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti olahraga, membaca, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
- Konseling dan Dukungan: Berikan konseling dan dukungan kepada santri yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan game. Libatkan orang tua dan pendidik dalam proses ini untuk memberikan bantuan yang lebih komprehensif.
Oleh karena itu, penting bagi santri, orang tua, dan pendidik untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Dengan pengelolaan waktu dan dukungan yang tepat, para santri dapat menikmati permainan ini tanpa harus mengorbankan aspek penting dalam kehidupan mereka.